Cerita Misteri

Hampir setiap hari bakso Pamk Mul menjad hidangan makan malamku, namun baik aku beli mau pun tak beli Pak Mul selalu saja memberi tanda ketika melewati depan rumahku dengan memukulkan mangkok dengan sebuah sendok.

Pak Mul yang telah lama berjualan bakso keliling dikawasan kami dan hampir semua orang dikawasan kami telah mengenalnya, karena Pak mul yang juga sangat ramah membuat warga di daerah kami senang membeli dagangannya.

Agen ADU-Q Online - Suatu hari ketika Pak Mul dengan kereta dorong yang berisi dagangannya pada jam biasanya namun ketika Pak Mul yang lewat, bukan pada jamnya tidak seperti biasanya, Pak Mul yang lewat tanpa menyapa dan memberi tanda ketukan mangkok seperti biasa.

Bahkan Pak Mul yang juga lewat tanpa menoleh kearah rumahku, aneh sekali rasanya. aku pun tak memanggil Pak Mul karena saat itu sedang hujan pak mul yang dengan vcepat telah menghilang dari pandangan.

Keesokan harinya juga begitu, Pak Mul yang lewat tanpa berbasa-basi denganku, Pak Mul yang hanya lewat saja, karena tidak seperti biasa aku pun memanggil-manggil Pak Mul namun pak tukang bakso tersebut masih tetap sama seolah tidak mendengar panggilanku dia pon berlalu.

Bandar Judi Online - Aku yag heran dan menceritakan hal tersebut pada mamaku, dan mama menertawakan aku pun bilang, mungkin aku melakukan kesalahan sehingga Pak Mul kesel makanya aku dicuekin ketika memanggilnya. kesel mendengar apa yang mama bilang tapi ada benernya juga pikirku

Hari berikutnya ketika jamnya pak mul  lewat aku pun menunggu, ternyata benar Pak Mul lewat, tepat sekali waktunya, aku dengan payungku menghampiri Pak Mul namun Pak Mul mengatakan bhawa baksonya habis padahal kulihat bakso tersebut masih banyak pada stelingnya.

Hari berikutnya Pak Mul yang lewat tiba-tiba singgah dirumahku dan anehnya pak Mul bersikap ramah banget, tidak seperti hari belakangan yang tampak tidak ramah dan cuek, aku yang ketika itu langsung mengambil mangkok untuk membeli baksonya Pak Mul.

Agen Domino 99 Online  - Dalam hati aku pun bersorak, sambil membuatkan baksonya pak Mul pun bercerita bahwa sudah tiga hari beliau sakit dan karen hujan 'pak Mul pun tidak berjualan. Duggggggg, terasa jantungku seperti mau jatuh mendengar apa yang Pak Mul bilang.

Setelah baksonya siap tanpa menunggu lama aku pun pamitan dan masuk kedalam rumah, dan menceritakan kepada mamaku, lalu siapa yang beberapa hari ini menggantikan Pak Mul berjualan bakso  dan yang selama ini lewat tanpa basa-basi denganku.

Tanda tanya besar pun membuatku merasa takut dan setelah kejadian itu aku pun sudah tidak pernah lagi duduk  diluar teras lagi, hal aneh tersebut menjadi trauma bagiku.